Bubuk Abate, Band Bernama Zoo dan Armin van Buuren



Salah satu hal yang menyenangkan dari malam minggu kemarin itu adalah saya bertemu dengan Double R. Sebagai pemuda yang orientasi seksualnya normal, tentu saja saya sangat senang bisa duduk berdua dengan beliau sambil meminum minuman favorit pesanan masing-masing di salah satu cafe ternama dibandung yang berinisal Ngopdul. Setelah bercerita tentang bagaimana saya bertualang dengan gagahnya di pedalaman Baduy, kami pun berpisah dan seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, saya dan beberapa teman akan menonton sebuah acara dimana bintang tamu utamanya adalah DJ asal Perancis yang menyebut dirinya DJ Urine.

Saya dijemput teman saya Dhado dan tiba di venue ketika hujan rintik-rintik halus turun dan perhatian saya masih tercuri oleh Double R karena saya tidak ingin dia pulang kemalaman. Tapi setelah memastikan dia santai-santai saja, ya sudah, mari kita tonton acara DIY yang saya lupa lagi namanya dan diorganisir oleh beberapa teman tersebut.

Sebenarnya, saya tidak sebegitu mengikuti acaranya karena kebanyakan yang berlaga malam itu adalah band-band noise. Saya tidak menyukai musiknya, hanya saya penasaran dengan DJ yang menjadi bintang tamu pamungkas acara tersebut. Jujur suasana agak kurang seru karena beberapa teman mabuk dan Dhado menyebut bahwa beberapa teman kami itu mabuk bubuk abate, sampai saya tertawa-tawa mendengarnya (saya tidak dalam keadaan mabuk waktu itu tentunya).

Dalam Gedung Indoensia Menggugat, dibawah guyuran hujan yang lumayan acara terus berlangsung dan saya bersama teman-teman hanya beberapakali masuk ke dalam arena,kemudian keluar lagi, terus begitu. Satu hal yang saya sukai dari acara DYI adalah, kita tidak perlu segan-segan, semua orang menikmati keberadaan mereka disitu. Berbeda dengan acara-acara komersial yang sering digelar di tempat-tempat lain. Saling memperhatikan, apresiasi yang kurang karena rupanya orang Bandung sekarang sebagian besar telah menjadi kritikus dan komentator musik.

Meskipun kurang memperhatikan jalannya acara karena malam itu saya benar-benar ingin menikmati malam minggu saya, beberapa penampil malam itu ternyata cukup menarik perhatian juga.

Sarcastic Death : band trashing grind (saya sendiri ragu menyebut genre mereka apa) asal Bandung tersebut malam itu sepertinya jadi salah satu band yang ditunggu. Sebenarnya saya tidak terlalu menyukai musik seperti itu tapi saya senang menontonnya dan Sarcastic Death menyuguhkannya dengan cukup apik. Salah satu lagu yang menempel di kepala saya adalah : Pemberontakan Itu Mahal (kalau tidak salah)

Zoo : saya menyesal sempat stuck diluar bersama Dhado dengan perbincangan setengah curhat ketika band asal Jogja ini memulai aksi mereka. Saya kebagian -tidak jelas juga- 2 atau mungkin 3 lagu saja. Tapi band (saya akan mengarang sebuah genre,siap-siap...) progressive-experimental mathcore asal Jogja ini awesome. Meskipun emmeiliki musik yang agak sulit dicerna, menurut saya mereka tampil memukau.

Terakhir tentu saja bintang utama acara malam tersebut, DJ Urine himself. Ada diantara Anda yang menyesal karena ketinggalan sebuah..ehem..party ? too bad...hehe..tenang saja, DJ Urine bukan seperti yang Anda pikirkan. Dia adalah DJ noise asal Perancis yang bernama asli Sebastien Lemonon. Ia tampil dengan nge-mix sebuah lagu Indonesia jaman dulu yang sangat pantas berkumandang di lokasi, kemudian melempar-lempar piringan hitam sampai menghancurkannya dan jangan tanya saya musiknya seperti apa, kali ini saya menyerah jika harus menyebutnya dengan sebuah genre hehehe..

Dengan embel-embel DJ, tidak heran jika malam itu ada yang tersesat datang ke Gedung Indonesia Menggugat dengan high heels dan hal ini juga terjadi di twitter saya.

Saya memasang twit dengan bunyi : 'Nonton DJ di Merdeka'

seorang teman perempuan pun membalas : 'DJ apa cyiiin ? Kok gw ga diajak :(('

akhirnya saya tandaskan saja: 'Ini Amir van Burem beb, lu ga akan suka'

Malam minggu kami pun ditutup dengan makan malam di sebuah pujasera favorit yang berada di jalan Surya Sumantri sebelum pulang.

0 komentar:

Posting Komentar