Dongeng Two Thumbs Up

Ya, ya, saya terlambat membuat posting tentang event yang saya datangi demi mendapatkan extra cash ini, tapi jangan tinggalkan halaman ini, karena meskipun basi, mudah-mudahan bisa tetap asik untuk dibaca. Seperti the Beatles kan, mereka so so last year, tapi kita masih mencintainya sampai sekarang. Mau protes ? dibawahsudah disediakan tempat untuk berkomentar.

Saya rela bolos dari pekerjaan utama saya cuma gara-gara ingin meliput pensi SMAN 2 Bandung demi extra cash dengan harapan saya bisa memiliki sebuah blackberry dari hasil datang ke acara salah satu SMA Negeri ternama di bandung ini, meskipun saya harus mendapatkan 10 lagi event jika ingin mendapatkan sebuah gemini.

Hari itu tekad saya sudah bulat, saya tidak mau masuk kerja dan saya ingin ada di venue paling tidak sejak pagi menuju siang karena pertimbangan tiket dan saya ingin nonton salah satu band metal asal Bandung yang akhir-akhir ini jadi favorit saya, Mortified karena they f***ing shred, man, serius saya suka dengan penampilan mereka. Apalagi, saya mendengar daris eorang teman bahwa Mortified main jam 12 siang, itu artinya paling tidak saya harus tiba di Sasana Budaya Ganesha, tempat Two Thumbs Up - titel pensi SMAN 2 Bandung tahun ini- digelar. Alahasil, ternyata saya tidak bisa menjalankan misi tersebut.

Kendala pertama adalah: wartawan palsu ini tidak memiliki kamera. ya, saya adalah seorang kontributor salah satu majalah remaja ternama yang tidak memiliki kamera hehehe...

Kendala yang kedua : saya pun segela mengambil tindakan, meminjam pada teman-teman yang memiliki kamera terutama SLR. Tapi sayangnya itu adalah weekend dan mereka sudah pasti menggunakan gadget mereka tersebut.

Saya pun akhirnya mengerahkan segala daya upaya (berlebihan) termasuk berniat meminjam kamera ke teman saya Atho di Cimahi, tapi ternyata jawaban yang meyakinkan datang dari Double R, beliau bisa meminjamkan saya sebuah digital kamera biasa. Namanya juga usaha, saya memutuskan untuk berangkat.

Sempat terjadi kesalah pahaman dengan Double R waktu akan mengambil kamera, saya, tepatnya kami, mengalami miskomunikasi tapi akhirnya semuanya bisa diatasi dan Double R pun bergabung bersama dengan saya ke Two Thumbs Up.

Kendala ketiga : setibanya di venue, saya belum bisa mendapatkan tiket untuk masuk ke dalam arena Two Thumbs Up. Menurut gosip yang beredar, sekitar sekian tiket ditahan oleh pihak yang berwenang. Saya mengetahuinya dari beberapa teman termasuk Atho yang juga datang kesana. Jangankan saya, bahkan calo tiket pun berusaha untuk mendapatkan tiket. Fenomena yang lucu juga.

Sempat akan mundur dari usaha peliputan, Double R meyakini saya untuk merogoh kocek lebih dalam agar bisa masuk ke dalam dan akhirnya, saya membeli sebuah tiket dengan harga yang lumayan pada seorang calo yang mirip dengan Gandalfnya The Lord Of The Rings.

Pestanya pun dimulai...

Shaggy Dog
Begitu masuk kedalam, Shaggy Dog sudah menguasai panggung, dan saya hanya kebagian 1 setengah lagu. Mereka mengingatkan saya akan GOR Saparua di circa akhir 90-an waktu ska seperti menjadi suguhan utama di hampir semua acara yang ada di Bandung. Arena Sasana Budaya Ganesha dipenuhi dengan mereka yang berskanging. Sementara saya belum menemukan spot untuk memotret.

Sebelum lanjut, waktu saya masih berada diluar gedung, serbuan Outsiders, fans dari Superman Is Dead memang sudah tampak memenuhi venue. Didalam, para penggemar band punk asal Bali ini memang sepertinya sudah sangat menanti-nanti idolanya tampil. Lucunya waktu beberapa orang penting dari pihak sekolah tengah memberikan sambutan mereka, apra Outsiders yang sebagian besar masih sangat muda sudah meneriakan yel-yel "S-I-D, S-I-D...!" tapi sesuai dengan rundown acara, yang akan tampil selanjutnya adalah Maliq & D'essentials.

Sedikit kritik, ternyata sebelum Maliq & D'essentials berlaga, yang tampil adalah, maaf saya juga kurang memperhatikan, semacam vocal group atau mungkin big band dari SMAN 2 Bandung. Sayangnya mereka kurang menghibur. Sederet perempuan cantik berbaju merah yang mengiringi band atau sebaliknya itu memberikan suguhan yang, menurut saya, tidak menarik sama sekali. Tapi tentunya saja sebagai yang empunya hajat, penampilan mereka itu menjadi penting. Peringatan: jangan tanyakan hal ini pada para Outsiders.

Maliq & D'essentials:
Pertama yang ingin saya sampaikan adalah, mereka profesional pastinya. Dengan musik yang apik, sepertinya aksi panggung mereka juga telah disetting sedemikian rupa sehingga begitu sangat menghibur. Sementara waktu itu saya dan Double R tengah terhimpit diantara para remaja yang ramai-ramai bernyanyi dan juga...berpacaran. Penampilan yang keren, mustinya mereka tampil agak dipenghujung acara.



Alexa:
Setelah sempat minum dan mengganjal perut diluar arena, saya dan Double R kembali masuk ke moshpit sedangkan Band yang tampil saat itu adalah Alexa. Jujur tidak ada yang istimewa selain saya sempat terbuai dengan lagu Jangan Kau Lepas dan Double R menyanyikannya. Entah penonton yang lain, tapi Alexa tampil sedikit aneh karena basa-basi Aki yang kurang mengena. Satu hal yang menurut saya 'kesalahan' adalah, Aki menyapa Outsiders dan bilang bahwa Bobby, frontman SID sedang minum bir di backstage. Karena ini adalah event anak sekolah, meskipun mungkin diantara mereka ada yang sudah mengonsumsi alkohol tapi asiknya sih jangan menyinggung tentang miras dihadapan adik-adik kita ini.



Superman Is Dead:
Saya terlalu sering nonton band serupa. Bagus adalah kata yang tepat, mereka berada di level yang berbeda dari band-band yang memainkan musik sejenis. Saat itu moshpit milik Outsiders dan saya harus mengantar Double R ke gerbang Sabuga karena beliau harus pulang.

Satu hal yang lucu adalah secara pribadi event ini kurang memuaskan untuk saya karena tidak ada band yang sangat ingin untuk saya liat aksinya. Mungkin juga karena sebenarnya saya sangat ingin untuk menyakiskan Mortified, tapi ternyata saya dan teman saya Joko yang juga datang ke Two Thumbs Up sependapat. Malam itu yang kurang adalah kami tidak menyaksikan band dengan distorsi yang lebih keras lagi. Tapi harus diakui bahwa Two Thumbs Up sesuai dengan titel acaranya.

Btw, mohon maaf dengan foto-fotonya, saya benar-benar sulit mendapatkan jepretan yang bagus malam itu ;D

0 komentar:

Posting Komentar